Translate

Jumat, 18 Oktober 2019

Bicara itu seperti jembatan ......

IBARAT manusia tanpa sekolah saja berpotensi bakat, genius bicara yang baik, terbaik dipelajari oleh publik masyarakat atau diterjemahkan dengan level bhs. nasional dan bhs. internasional dunia ......
Bicara yang baik, terbaik itu berjuang level berjuang tak kenal lelah, tak pernah bosan otomatis kaya langkah dan kaya waktu "Talk Time - Durasi Waktu" kemampuan level kemampuan FENOMENA bakat alam manusia didunia TEORI SEJARAH Generasi 2-3-4-5 ..... sejak umur 2-3 tahun mulai produktif lancar bicara terlatih "otodidak" .....

Manusia otomatis dihormati selamanya atau kajen keringan-jw karena dedikasi tak kenal lelah tak pernah bosan ulet ingatan permanen tak pernah lupa berjiwa Ksatria STRATEGI permanen sikap "integritas" yang baik, terbaik  tulus ikhlas permanen sikap yang baik, terbaik selamanya tanpa pamrih tanpa alasan-alasan, Gila Hormat, Nyinyir penggandaan alasan/sablon liar alasan diulang-ulang berpotensi diragukan NASIB jeblok  tidak digubris tidak dipercaya selamanya .......

BICARA TANPA ILMU ITU BUTA HATI BEGOK, MENTAL TEMPE, BODOH GADUNGAN AMORAL, ASUSILA  .....

Manusia tanpa ilmu lucu seperti BOTOL KOSONG/Lotob Ngosok seperti  orang asing, heran selamanya, URBANISASI pendatang lama/baru sama saja "sami mawon" selamanya asing, aneh, heran seperti berada diluar kota, diluar kampung .........

"Pengalaman tanpa ilmu seperti kaki Ayam, Ilmu tanpa pengalaman seperti kaki Kerbau ......

PENGALAMAN itu seperti menulis kalau pengalaman ibarat SMS plus Rp.1,- sejauh apapun kapasitas DN/LN sedap, ringan sewaktu-waktu dikerjakan - kalau tidak pengalaman sedekat apapun  "Boro-boro ibarat menulis sebutir beras, sebutir nasi berpotensi lambat seperti bekerja gaya sepeda lambat  atau interval "masa tenggang" berbulan-bulan bertahun-tahun INNOCENCE adem-ayem .......

Manusia berpotensi kesenjangan sosial  stigma jeblok BUTA HATI atau Gadungan disebabkan merasa terlalu tinggi atau terlalu rendah "Gila Hormat" perasaan dimasyarakat keGe'eran baru pekerjaan pengalaman seumur jagung segitunya seperti manusia super padahal hanya tedeng aling-aling kompensasi kekurangan dan kebodohannya "Seperti Katak dalam tempurung-peribahasa"  diluar sekian ribu bangunan rumah besar-besar dan sekian ribu kendaraan dikampung .......pengin ditandingi muka-muka kemaren sore pengalaman "anak bawang" seumur jagung "OJO DUMEH ??".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar